Apa yang mendasari sebuah perusahaan untuk menjalankan sebuah strategi digital marketing di Indonesia? Mulai dari penggunaan gadget yang sudah merajalela hingga pesatnya perkembangan internet yang membuat segala sesuatunya dapat dicari dengan cara online adalah merupakan sedikit dari banyak alasan yang mendasari perusahaan untuk merambah dunia digital marketing.
Perkembangan Digital Marketing di Indonesia
Sejak ditemukan lebih dari 3 dekade lalu, internet telah membawa perubahan signifikan terhadap hidup manusia. Salah satu di antaranya adalah perubahan interaksi sosial antar manusia yang saat ini lebih cenderung “aktif” di dunia maya. Bagaimana dengan Indonesia?
Saat ini, Indonesia memiliki 93 juta pengguna internet aktif atau sekitar 34% dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 250 juta orang. Dari total 93 juta pengguna, 52 juta di antaranya adalah merupakan pengguna mobile yang aktif mengakses internet melalui smartphone/tablet setiap harinya.
StatCounter mencatat bahwa 70% web traffic di Indonesia berasal dari smartphone, melebihi penggunaan desktop.
Smartphone juga menjadi salah satu faktor yang mendukung perkembangan e-commerce di Indonesia dengan total penjualan mencapai USD3,5 miliar. Di 2015, jumlah online shopper di Indonesia meningkat 28,2% dibanding 2013 mencapai 5,9 juta orang. Di 2016, diperkirakan akan mencapai 8,7 juta orang.
Berdasarkan data di atas, ada banyak hal yang bisa menjadi alasan kenapa Anda butuh digital marketing di Indonesia. Kami menemukan 10 alasan penting yang mewakili setiap pernyataan Anda.
1. Di mana Konsumen mencari Sumber Informasi? Salah satu fakta mengejutkan adalah bahwa sebesar 81% calon pembeli memanfaatkan internet untuk mencari informasi sebelum memutuskan untuk membeli. Persentase ini berlaku baik bagi para pembeli yang ingin berbelanja dengan cara online ataupun juga secara langsung di toko. Cara paling mudah pastinya adalah dengan memanfaatkan Search Engine dan Search Engine yang paling banyak dimanfaatkan orang adalah Google. Di AS sendiri, Google memiliki pangsa pasar sebesar 65% dalam hal pencarian di internet.
2. Ketika Personal Information Memiliki Efek Lebih Kuat. Selain mengandalkan Search Engine, salah satu cara yang paling efektif dalam mencari informasi adalah melalui Socmed. Bisa dengan melontarkan pertanyaan langsung melalui akun pribadi hingga mention akun khusus, salah satu contohnya seperti di Twitter.
3. Testimoni itu Soal Emosi, bukan Fakta. Banyak orang yang mau share testimoni mereka di social media dalam halnya digital marketing lebih disebabkan atas dasar emosi. Emosi (positif) adalah satu tujuan yang harus kita bangun ketika customer menggunakan produk/jasa kita. Tanpa dipaksa (iming-iming hadiah) customer yang puas akan share pengalamannya. Mulai dari akun social media pribadinya (gratis, praktis, langsung ter-publish, tidak seperti surat pembaca) akhirnya menyebar menjadi viral, trending topic dan semua orang mulai latah ikut-ikutan testimoni, seperti halnya yang terjadi dengan Go-Jek dengan sharing driver yang budiman hingga menolak government power yang ingin mematikan aplikasi ride-sharing melalui #GoRakyat dan Uber #Uber4JKT.
Baca juga : 5 Langkah Awal Sebelum Menjalankan Content Marketing
4. Dominasi Smartphone. Smartphone telah mendominasi gaya hidup masa kini. Dahulu, di waktu pagi mungkin orang masih memegang koran pada saat sarapan. Namun sekarang, tidak hanya waktu sarapan, selepas bangun pagi pun, smartphone adalah benda pertama yang dicek.
Lantas, apa yang membuat masyarakat Indonesia begitu membutuhkan smartphone? Percaya atau tidak, alasan pertama adalah sebagai media Social Networking, baru media Communication dan terakhir sebagai media Searching.
5. Tren Belanja mulai Bergeser. Masih berkaitan dengan poin di atas, aplikasi yang paling populer di-install oleh masyarakat Indonesia adalah aplikasi Shopping. Dengan semakin terkuaknya misteri penggunaan smartphone di kalangan masyarakat Indonesia, bahkan salah satu toko retail terbesar nasional Matahari Group pun kini beralih mengandalkan digital marketing di Indonesia melalui mataharimall.com.
6. E-commerce semakin Diperhatikan. Geliat e-commerce yang semakin merajalela membuatnya menjadi pusat perhatian sehingga kemudian muncul gerakan Hari Belanja Online Nasional (HarBolNas) pada tanggal 12 Desember #HarBolNas #1212Sale mengikuti Cyber Monday atau Black Friday di Amerika, Kanada, Inggris, Jerman, dan Jepang. Awalnya hanya 7 e-commerce yang ikut serta (LAZADA, ZALORA, BerryBenka, PinkEmma, Bilna, Traveloka, dan Luxola). Di tahun 2015 sudah meningkat menjadi 130+ e-commerce dan hingga menawarkan diskon “tidak masuk akal” hingga lebih dari 90% seperti yang dicetuskan oleh BukaLapak.com melalui iklan mereka yang “tidak masuk akal” sehingga CEO-nya harus “meminta maaf”.
7. Masyarakat Semakin Aware dengan Kualitas Content. Di digital marketing, “Content is King, and Distribution is Queen”. Pertama, buatlah konten yang berkualitas (tulisan, video, dll) baru kemudian sebarkan melalui social media funnel (YouTube, Chatting App, dll). Dengan konten yang berkualitas, Campaign #FindAlumni dengan #AADC berhasil menembus 800.000 views hingga sekarang mencapai lebih dari 5 juta views dan berhasil menjadi Viral. Sukses menjadi fokus word-of-mouth di mana-mana hingga akhirnya menjadi semacam pre-promotion untuk AADC 2 yang akan tayang di 2016 nanti.
Dengan 7 alasan di atas, mungkinkah Anda masih ragu untuk berpikiran bahwa bisnis Anda belum cocok untuk merambah dunia digital marketing di Indonesia? Jika Ya, kontak DigitalSquad langsung di sini. Kami siap untuk memperkenalkan keajaiban digital marketing di Indonesia yang akan meningkatkan penetrasi pasar Anda menjadi lebih efektif dan lebih agresif. It is time to go digital!